Senin, 29 April 2024

TEKNIK MENULIS RESUME

 



TEKNIK MENULIS RESUME

Oleh: Ibu Raliyanti, S.Sos, S.Kom, M.Pd

 

Hai.. ketemu lagi kali ini dengan materi yang tak kalah bernas. Pada pertemuan ke tiga ini, pemateri  adalah seorang guru dengan segudang prestasi dan seorang penulis handal. Kesehariannya ibu Raliyanti kerap dipanggil dengan ibu Rali. Beliau juga merupakan alumni KBMN gelombang 20. Kali ini beliau memberikan materi tentang teknik dan cara menulis resume dengan baik dan benar.

Secara garis besar, cara menulis resume dengan baik ada 6 tahap yaitu:

  • 1.     Amati materi yang disampaikan.
  • 2.     Modifikasi materi dengan menggunakan bahasa baku sesuai ciri khas sendiri.
  • 3.     Hindari copy paste materi.
  • 4.     Kembangkan meteri dengan pengetahuan sendiri yang masih berkaitan dengan materi.
  • 5.     Beri kesimpulan dari materi sebelum penutup.
  • 6.     Yang terpenting adalah pertahankan ciri khas tulisan kita agar menjadi unik dan memiliki ciri khas gaya tulisan kita.
  • 7.     Tulis dengan paragraph yang tidak terlalu panjang.
  • 8.     Parafrasekan pernyataan dari pemateri.

Setelah mengetahui bagaimana cara menuis resume dengan baik, lalu bagaimana cara menulis resume agar bisa cepat seperti istilahnya di KMBN adalah peserta F1?

Berikut triknya:

  • 1.     Siapkan diri dan peralatan lebih awal.
  • 2.     Tulis narasi pembukaan yang berkaitan dengan  materi.
  • 3.     Tulis kesimpulan dari materi.
  • 4.     Tulis materi dengan paragraph pendek pendek.

Setting motivasi pada diri sendiri agar menulis resume lebih cepat karena memiliki beberapa keuntungan yaitu:

  • 1.     Jika pada urutan atas akan  mendapat viewer lebih banyak.
  • 2.     Beri karakter pada tulisan agar menarik pembaca.
  • 3.     Buat Tulisa lebih kredibel dengan menambahkan referensi materi dari tokoh lain yang berkaitan.
  • 4.     Racik tulisan dengan ciri khas kita agar pembaca betah dan selalu menunggu resume dari kita.
  • 5.     Sematkan kutipan untuk mempercantik resume.

Yang utama dari seorang penulis yaitu percaya diri. Bagaimana percaya diri dibangun adalah dengan terus menulis. Jangan terpaku pada satu blog saja. Menulislah di platform lain yang dapat menunjang pengalaman menulis. Dan dapat meningkatkan kepercayaan diri. Perbanyak baca sehingga tulisan menjadi edukatif dan informatif.

Lalu bagaimana resume kita bisa dijadikan sebagai sebuah buku? Mudah saja, kumpulkan resume, pilih resume-resume terbaik, atur di word, rapikan, lalu cari penerbit.

Jadi.. untuk membuat resume cukup mudah bukan? Cukup ATM saja, amati, tulis ulang, modifikasi. Seperti uang yang dilarang uang palsu, maka tulisan juga dilarang plagiarisme. Buat tulisan yang punya ciri khas tulisanmu, sehingga pembaca tahu itu tulisanmu bahkan sebelum membaca siapa penulis resume.

Cobalah menulis satu kata,

Mudah bukan tak seberapa

Om Jay dan Ibu Rali saja bisa

Kita juga pasti bisa.

 

Menulis sambil senyam senyum kepedean,

Pinang Raya, Bengkulu Utara, 29-4-2024. 20.42 PM

DW

Rabu, 24 April 2024

WRITING IS MY PASSION

 


WRITING IS MY PASSION

Hai, jumpa lagi di ulasan kelas menulis KBMN gelombang 31 hari ke-2. Kali ini pemateri adalah Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. Atau yang lebih akrab beliau dipanggil dengan nama Bunda Kanjeng. Bagi saya beliau seorang master yang sangat membumi, yang sangat saya kagumi dan ingin pelajari proses yang beliau alami hingga sampai pada titik yang luar biasa saat ini.

Motto beliau adalah menulis itu passion, gairah hidup. dengan menulis beliau merasa hidup dan merasakan kepuasan. seperti yang beliau ungkapkan dengan menulis beliau mendapatkan empat hal yang luar biasa meningkatkan gairah hidup beliau.

Yang pertama adalah kepuasan batin, karena setelah menulis akan merasa lega dan tidak ada uneg-uneg lagi. Kedua, dengan menulis beliau bisa mendapatkan kepuasan materi, yang tidak dapat diukur dengan nominal ya, karena kepuasan masing-masing orang itu berbeda. Lalu yang ketiga adalah dengan menulis maka akan mendapatkan jalinan silaturahmi, dari sahabat yang tersebar seantero Nusantara bahkan dunia. Apalagi sekarang, kita dapat menjalin silaturahmi dengan seluruh orang di dunia ini tanpa terhalang jarak lagi dengan bantuan teknologi.

Yang ke empat adalah dengan menulis beliau merasa “kaya”. Kaya teman, kaya hati. Karena kaya itu relatif, maka ukuran kaya tiap orang itu berbeda, namun bagi beliau, kaya sahat dan kaya hati akan kebahagiaan sunnguh melegakan. Kelima dengan menulis, kita akan merasa bahagia. Bayangkan saja Ketika menulis ini kita sedang curhat seakan menulis diary. Ketika semua apa yang ada di kepala dituangkan, maka kepala akan terasa ringan dan hati lebih bahagia. Lalu ke enam dengan menulis dapat meningkatkan kebijaksanaan. Karena untuk menulis kita tak harus pandai menilai, kita hanya cukup mengerti, lalu menulis.

Menurut Ibu Kanjeng, menulis itu untuk melawan lupa. Menurut saya hal ini sangat tepat, karena dengan menulis maka kita seperti membongkar berkas lama yang ada di kepala lalu memperbaiki dan mencetak ulang dengan format baru didalam susunan neuron kita, jadi lebih mudah untuk dijangkau dan diingat kembali. Jadi ya, betul sekali, menulislah sebelum kamu lupa.

 Bagaimana memulai menulis? Jawabannya adalah dengan bertanya pada diri sendiri, mengapa kita menulis, dan bagaimana cara menulis. Mengapa adalah alasan kita menulis, bisa karena materi, atau sebuah pengakuan dari masyarakat atau alasan personal untuk mencurahkan isi kepala. Ataukah alasan untuk memberi pengaruh sosial atau pengaruh spiritual. Isa mulai ditanyakan pada diri sendiri sebelum mulai menulis. Selanjutnya adalah bagaimana cara menulisnya, hal ini berkaitan dengan teknis yang dapat dipelajari dan terasah lewat pengalaman menulis.

Bagaimana cara menjadi penulis yang baik? Langkah pertama adalah dengan membaca, baca dan baca. semakin banyak membaca maka akan memperkaya khasanah pikiran kita, sehingga mudah untuk menuangkan sebuah tulisan.

Langkah kedua adalah berdiskusi, lebih bagus lagi jika memiliki mentor menulis. Atau dapat dengan mengikuti komunitas menulis, sehingga kita dapat menemukan mentor mentor hebat dalam menuis yang dengan senang hati akan berbagi ilmu kepada kita, serta rekan-rekan sesame penulis yang dapat diajak berdiskusi dan bertukar pendapat tentang kepenulisan.

Langkah ketiga adalah lihat dan baca, semua jenis media tulis. Sehingga dapat kita lebih peka terhadap lingkungan sekitar kita. Lalu ke empat adalah luaskan pergaulan. Lebarkan jari-jari lingkaran pertemanan kita, sehingga lebih luas dan lebih banyak.

Jika semua sudah, maka saatnya kita melakukan persiapan menulis. Apa saja yang perlu disiapkan? Tidak perlu repot, ini hanya perlu disiapkan di dalam kepala. Temukan ide tulisan, tujuan menulis, sasaran pembaca, lalu tentukan topik. Setelah itu buat outline atau garis besar tulisan, lalu mulailah mengumpulkan bahan untuk tulisan.

Lalu mulailah menulis, bagaimana? Caranya adalah tulis saja. Tulisanmu nanti akan mengikuti alurnya sendiri. Tidak perlu berpikir banyak, fokuslah pada tulisan dan menulis saja. Soal nanti akan laku atau tidak laku atau menjadi best seller, itu belakangan. Fokus kita hanya menulis dengan baik, dan lanjutkan dengan tekun dan sabar.

Dan jika naskah kita sudah selesai maka yang perlu kita lakukan adalah, mengedit, memperbaiki, dan mempublikasikan. Mengedit dilakukan dengan membaca ulang untuk menemukan kesalahan pengetikan atau kalimat yang kurang pas, lalu diperbaiki. Jika sudah rapi dan dirasa tepat maka dapat dilakukan publikasi .

Langkah publikasi meliputi pengiriman naskah, pra cetak, pencetakan lalu promosi dan distribusi. Naskah dikirim ke penerbit lalu akan ada perbaikan tata letak, layout, ISBN, proof reading dsb.

Kepercayaan diri akan mucul seiring waktu dan jangan takut menerima kritikan. Menulis adalah passion, maka harus ada hati yang tertuang didalam tulisan. Teruslah menulis dan berproses, hingga tulisanmu menemukan jatidirinya.

Seperti kupu-kupu, meski awalnya belum terbiasa terbang, namun teruslah terbang, hingga menemukan bunga yang indah, dan kau bangga menjadi kupu-kupu.

 

Pinang Raya, 24 April 2024, 21.09pm

DW

 

 

 

 


Senin, 22 April 2024

Menulis Semudah Makan

Menulis bagi sebagian orang adalah sebuah kesenangan, dan bagi sebagian lagi adalah sebuah tekanan. Kamu termasuk yang mana? Jika menurutmu menulis adalah sebuah tekanan maka bisa dipastikan kamu belum mengenal menulis. Jika kamu sudh mengenal menulis maka kamu akan mendapati bahwa sebenarnya menulis itu adalah sebuah kesenangan. Tak kenal maka tak sayang, maka kenalilah dulu dunia menulis. Menulis dan membaca adalah seperti sepasang sayap, saling melengkapi dan seimbang. Jika tak seimbang bisa dipastikan terbangnya tulisanmu akan oleng.

Nah melalui kegiatan di Komunitas Bisa Menulis Nusantara (KBMN) gelombang ke-31, yang merupakan wadah mengenal dan mencintai kepenulisan, ilmu-ilmu kepenulisan akan sajikan. Melalui kegiatan ini diharapkan para penulis pemula dapat meningkatkan kompetensinya didalam menulis.

Ingin bisa menulis semudah makan? yuk intip pembahasan Om Jay dalam pertemuan pertama di KBMN gelombang 31 malam ini (22/04/2024). Pada pembahasan awal ini, Om Jay memberikan tips menulis semudah makan. semudah itukah? Mimin juga jadi lebih penasaran jadinya apa trik itu dari Om Jay.

Yang pertama adalah janji untuk konsisten. Bagi penulis, konsisten adalah sebuah keharusan, karena tanpa konsisten maka tulisan kita tidak akan pernah terasah.

Yang kedua adalah mulailah menulis. Semua kisah tidak akan pernah dimulai apabila penulis tidak memulainya dengan satu kata. Kisah legendaris Harry Potter tidak akan pernah ad ajika J.K Rowling tidak memulai menulis, atau buku Soekarno Penjambung Lidah Rakjat tidak akan pernah ad ajika Cindy Adams tidak menulisnya. Semua Langkah besar dimulai dari langkah kecil. Buku setebal seribu halaman dimulai dari sebuah kata. Maka segeralah mulai menulis.

Yang ketiga adalah mulailah dengan tulisan yang sederhana. Seperrti pepatah ala bisa karena biasa sangat cocok untuk penulis. Menulis itu seperti kebiasaan, jika terbiasa menulis maka seperti merasa lapar jika tidak menulis dan merasa haus jika tidak membaca. Jadikan menulis sebagai kebiasaan maka akan terbiasa menulis. Pisau yang diasah tiap hari maka akan semakin tajam, sama halnya dengan keterampian menulis, makin seri g dilakukan maka akan semakin mahir dan berbobot.

Yang keempat adalah membuat garis besar tulisan dalam tiga bagian, yaitu pembuka, isi dan penutup. Pembuka dapat dibuat secara sederhana, seperti sebuah perkenalan, atau mengenalkan pembaca kepada inti judul yang akan kita bahas. kemudian penutup yang dapat berisi kesimpulan atau salam penutup dari penulis.

Lalu bagaimana ide tulisan bisa tumbuh dan muncul setiap hari? Ide menulis dapat diperoleh dari mempratekkan 5W 1H, what, why, where, when, whom, dan How. Apa yang terjadi, Bagaimana bisa terjadi, dimana kejadiannya, kapan kejadiannya, siapa pelakunya, dan bagaimana kronologisnya. Dengan mempraktekkan 6 kata diatas, maka kita tidak akan kehabisan ide.

Sudah siapkah untuk menulis? Buatlah kerangka mudah dengan rumus berikut:

Judul

Pembukaan

Isi tulisan

Apa

Siapa

Kenapa

Bagaimana

Kapan

Dimana

Penutup

Demikian rumus jitu menulis dengan mudah yang disampaikan Om Jay. Semoga bermanfaat bagi teman-teman. Jika ingin menulis segeralah dimulai, karena kita tidak tahu apa kisah indah yang dapat kita tuliskan.