Hai.. sudah empat kali kita
bertemu dalam materi KBMN gelombang 31. Kalau boleh jujur, saya sedih kali ini,
mengapa setiap kali ulasan berhadiah pasti saya sedang tidak bisa online
mengerjakan ulasan materi.
Tapi tak apalah, yang utama adalah ilmunya, soal hadiah itu
rejeki. Ternyata belum rejeki saya mendapat buku “Menggapai Cahaya Ramadhan
dengan Tadarus Pendidikan" dan buku Antologi " 1001 Kisah Guru
Antologi Jejak Pendidikan Nusantara" yang diberi narasumber berdasarkan
resume terbaik. Sayang sekali tidak bisa ikut berkompetisi. Ya.. sudahlah, kita
kencangkan lagi di pertemuan selanjutnya.
Di pertemuan keempat ini, pemateri adalah Bunda Aam
Nurhasanah Gr. S.Pd, yang ternyata juga alumni Pendidikan Guru Penggerak
Angkatan 9, yang baru selesai pendidikan di akhir April 2024 lalu. Wow,
ternyata satu Angkatan dengan saya,, luar biasa sekali Bunda Aam ya. Namun
bedanya Bunda Aam, sudah alumni KBMN Angkatan 12, sedangkan saya baru mulai
gabung KBMN di gelombang 31.
Kembali ke materi ya, Gali Potensi. Bagaimana cara menggali
potensi? Potensi apa yang kita miliki? Jawabannya ada pada diri kita
masing-masing. Apa yang kita sukai, apa yang kita alami, yang kita kuasai atau
yang sedang kita pelajari.
Pertama temukan dulu apa yang kita sukai, lalu pelajari dan
kuasai dan yang terenting adalah jalani. Kerjakan apa yang disukai. Jika yang
kita sukai adalah menulis maka menulislah. Menulislah sampai kita menguasai.
Bangun ekosistem pertemanan yang mendukung perkembangan
kompetensi kita sebagai penulis. Jika suka menulis ya gabunglah dengan para
penulis. Seperti pepatah, berteman dengan minyak wangi akan ikut wangi. Jika
kita merasa bodoh diantara orang orang pintar, tandanya kita mulai belajar dan
memperbaiki diri.
Lingkungan pertemanan mendukung kita dalam menjaga motivasi
dalam menulis. Namun yang utama adalah kedisiplinan dalam menulis. Motivasi
saja tidak akan cukup untuk membakar semangat, yang lama-kelamaan akan habis.
Namun disiplin akan mengisi ulang baterai semangat dengan sendirinya.
Jadi mulailah disiplin menulis setiap hari, bergabunglah
dengan komunitas para penulis hebat, dan nikmatilah menulis. Seandainya gagal,
jadikan kegagalan dan kejatuhan sebagai daya lenting untuk bangkit lebih tinggi
dan mengukir prestasi. Menulislah hingga tulisanmu menemukan jati dirinya,
menemukan jalan takdirnya.
Pena basah kertas digaris
Jadilah sastra indah bermakna
Menulislah dan terus menulis
Hingga karya membawamu bertahta
Dalam kegelapan aku menatap KMBN bercahaya,
Pinang Raya, Kamis 02 Mei 2024, 23.31 PM
DW
Semangat bu Dina
BalasHapusterimakasih bu.. supportnya..
HapusMenarik tampilannya👍
BalasHapusHai, Ibu Dina... salam kenal :) mari belajar bersama ya, bu... keep on fire, ibu...
BalasHapusMantap ulasannya, semangat menulis dan menerbitkan buku.
BalasHapus