Pertemuan ke 15 kali ini KBMN dipandu oleh narasumber Ibu Musiin, M.Pd. Beliau seorang Guru , kepala sekolah, aktivis organisasi dan penulis. Beliau akrab dipanggil dengan Bu Iin.
Resume kali ini
tentang buku non fiksi, apakah yang dimaksud buku non fiksi itu?
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian buku non fiksi adalah yang tidak
bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan (tentang karya sastra,
karangan, dan sebagainya).
Penulisan buku
nonfiksi ada 3 pola yakni:
1.
Pola
Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari
sederhana ke rumit)
Contoh:
Buku Pelajaran
2.
Pola
Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh:
Buku Panduan
3.
Pola
Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini
diterapkan pada buku-buku kumpulan
tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Proses
penulisan buku terdiri dari 5 langkah :
1.
Pratulis
a.
Menentukan
tema
b.
Menemukan
ide
c.
Merencanakan
jenis tulisan
d.
Mengumpulkan
bahan tulisan
e.
Bertukar
pikiran
f.
Menyusun
daftar
g.
Meriset
h.
Membuat
Mind Mapping
i.
Menyusun kerangka
2.
Menulis
Draf
3.
Merevisi
Draf
4.
Menyunting
Naskah
5.
Menerbitkan
Tema
bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah
parenting, pendidikan, motivasi dll.
Untuk
melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan
dari berbagai hal, contohnya
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
Pengalaman
orang lain dapat dijadikan inspirasi untuk menulis, tapi pengalaman pribadi
akan lebih mudah dituangkan kedalam tulisan.
Contoh
tema dan referensi dari Buku Ibu Iin adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di
media massa, mengamati lingkungan serta
diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The
Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020
Referensi
berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari
literasi di internet.
Referensi
terdiri dari
1
. Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2.
Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3.
Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;
4.
Penemuan yang telah didapatkan.
5.
Pemikiran yang telah direnungkan
Tahap
berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko selaku mentor
dan pembimbing penulisan dan disetujui untuk melanjutkan ke
proses penulisan.
Berikut
kerangka yang dapat dijadikan contoh acuan:
BAB
1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB
2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB
3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB
4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB
5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di
Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di
Indonesia
C. Membangun Digital
Mindset Warganet +62
Untuk penulisan
kerangka, dapat melihat panduan pada link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be
Dengan
mengikuti langkah dari video, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal.
Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.
Bagaimana anatomi
dari buku non fiksi itu?
Anotomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta
kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
Langkah kedua
Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan
dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi
lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah ketiga
Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan
dan penyajian
2. Memeriksa gambaran
besar dari naskah.
Langkah keempat
Menyunting
naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma
Dari sekian
banyak langkah yang sudah di rangkum oleh Ibu Iin, yang utama dan tetap
terpenting adalah MULAI MENCOBA dan mulailah menulis.
Wow, materi
kali ini daging sekali, terimakasih Ibu Iin.
Kasau jadi balai
papan di paku
Kalau tak memulai
kapan jadi buku
Sampai jumpa di
resume selanjutnya..
Pinang Raya, 10
Juni 2024
DW
Keren. Lanjutkan
BalasHapusterimakasih bapak, siap laksanakan
HapusKeren๐
BalasHapusterimaksih ibu..
HapusMenyimak, terima kasih resumenya sangat bermanfaat...
BalasHapusterimakasih pak,, pematerinya hebat.
HapusSangat menginspirasi ibu
BalasHapusterimakasih Ibu,, pematerinya hebat..
HapusMantul sangat bu Dina...
BalasHapusLuar biasa kerennya,๐๐
BalasHapusKereen bu
BalasHapusResume nya makin bagus.lanjutkan
BalasHapus