Senin, 24 Juni 2024

KIAT MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

 

Hai.. salam jumpa dari KBMN, kali ini pertemuan ke 18, pemateri adalah Bapa Eko Daryono, S.Kom.

Materi malam ini bikin jantung deg-deg pyar.. segala hal yang berkaitan dengan kata ilmiah membuat suasana menjadi mencekam hihi. Itu menurut saya, semoga teman-teman tidak begitu ya,, dan semoga kita mendapat pencerahan dengan materi yang dibawakan oleh Pak Eko malam ini.

Menulis buku dari karya ilmiah, bisa ya..? materi ini menurut Pak Eko sebenarnya lebih bersifat teoritis, karena belum adanya standarisasi konversi karya ilmiah menjadi sebuah buku.

Namun demikian, setelah berbagai pengalaman yang beliau dapatkan dari para widyaiswara, peneliti LIPI, pakar menulis maupun dari bertahun tahun pengalaman beliau menjadi editor, dapat dikerucutkan standarisasinya berdasarkan isi buku.

Jadi, karya tulis ilmiah itu yang seperti apa yang dapat dijadikan sebuah buku?

Karya tulis ilmiah adalah tulisan perseorangan atau kelompok dari hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang yang memenuhi kaidah ilmiah (Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014).



    

Sumber: Bambang Trimansyah (2019:6)


KTI terbagi menjadi 2, yaitu KTI Non Buku dan KTI Buku . Semua jenis KTI dalam gambar diatas data di konversi menjadi sebuah buku.

Sebenarnya apa tujuan KTI di konversikan menjadi sebuah buku? Karena sebenarnya mengkonversikan KTI menjadi buku berdampak pada KTI aslinya, karena bisa jadi dari kegiatan konversi justru menghasilkan buku baru yang fresh atau bisa jadi buku aslinya, namun sudah berubah menjadi buku terbitan percetakan. Dan hal ini berkaitan dengan status buku yakni ber ISBN atau tidak.

Jika bapak/ibu ingin buku hasil cetak mirip dengan buku aslinya, maka sulit untuk mendapatkan ISBN mengingat ketentuan dari perpusnas bahwa buku yang ber-ISBN lebih mengarah pada buku pengetahuan popular. Solusinya jika menghendaki KTI asli menjadi buku maka bisa memakai QRCBN.

Ada lima formula untuk membuat buku dari karya ilmiah:

1.       Formula Judul

2.       Formula Isi

3.       Formula Struktur penulisan

4.       Formula Bahasa

5.       Formula kaidah Buku ISBN

Mari kita bahas satu per satu:

1,    Formula judul.

Judul buku hasil konversi harus dirubah jika judul KTI merujuk terminologi waktu dan tempat.

Contoh pengubahan judul KTI menjadi Judul Buku:

Judul asli : Model Pengembangan Strategi Sweet Love Dalam Membangun Kompetensi Pedagogi Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten Y.

Menjadi:

Judul buku yang sudah keluar ISBN : STRATEGI SWEET LOVE

MEMBANGUN KOMPETENSI GURU

Contoh lain:

Judul dari penelitian kuantitatif : PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI KOMPETENSI LITERASI DIGITAL DAN CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD)

(Analisis Sequential Explanatory Pada Guru Z)

Judul Buku : Guru dan Katalisator Kualitas Pembelajaran

2.    Formula Isi,

Jika judul berubah maka isi juga berubah menjadi non penelitian, artinya tidak lagi mendeskripsikan sebuah penelitian.

Bagian asli dari penelitian yang masih bisa dipakai adalah bagian latar belakang di bab I dan bagian-bagian teoritisnya.

Untuk bab 3,4,5 yang berisi metode, hasil dan Kesimpulan sudah tidak nampak lagi mengarah pada hasil penelitian, namun bahasanya sudah disesuaikan dengan bahasa pengetahuan umum.

3.    Formula Struktur Penelitian,

Pada buku hasil konversi tidak lagi ada bab, sub bab, list paragraph, serta struktur penelitian

tidak lagi terbingkai secara formal dan cenderug terputus-putus, namun dibuat narasi yang mengalir.

Contohnya:




                                

              Untuk list paragraph sebaiknya juga dibuat dalam bentuk narasi.

              Contoh list paragraph sebelum dirubah menjadi narasi.



              Contoh list paragraph seelah dirubah menjadi narasi:

4.    Formula Bahasa,

Bahasa yang digunakan dalam buku konversi tidak lagi formal seperti bahasa penelitian, misalnya seperti gaya kutipan.

Misalkan di dalam Teks KTI tertulis: Menurut pendapat Saihu dst, maka penulisan didalam buku menjadi:


5.    Formula Kaidah Buku ISBN

Untuk pengajuan buku ber-isbn, naskah dilengkapi dengan keaslian karya, sudah siap cetak, minimal halaman isi 50 hal, format buku bacaan umum.

Menurut pak Eko, untuk mengkonversi karya ilmiah menjadi sebuah buku memang dibutuhkan sense of writer,  namun semua dapat dipelajari dan dicari ilmunya berdasarkan pengalaman sendiri maupun dari pengalaman para senior. Terutama para senior di KBMN.

Demikian  resume materi KBMN malam ini, semoga membawa manfaat bagi kita semua. sekali lagi, common sense is not a common thing, but sense of writing is something could be learn. 

            Manisan kersen dibuat konten 
            Tulisan keren berkah konsisten

            Sampai jumpa di resume selanjutnya...


            Pinang Raya, 24 Juni 2024, 20:45 WIB
            DW


           





5 komentar:

silahkan anda mengomentari, tapi tetap jaga kesopanan yach.. terimakasih atas kunjungannya..