Hai.. salam jumpa dari
KBMN, kali ini pertemuan ke 18, pemateri adalah Bapa Eko Daryono, S.Kom.
Materi malam ini bikin jantung deg-deg pyar.. segala hal
yang berkaitan dengan kata ilmiah membuat suasana menjadi mencekam hihi. Itu menurut
saya, semoga teman-teman tidak begitu ya,, dan semoga kita mendapat pencerahan
dengan materi yang dibawakan oleh Pak Eko malam ini.
Menulis buku dari karya ilmiah, bisa ya..? materi ini
menurut Pak Eko sebenarnya lebih bersifat teoritis, karena belum adanya
standarisasi konversi karya ilmiah menjadi sebuah buku.
Namun demikian, setelah berbagai pengalaman yang beliau
dapatkan dari para widyaiswara, peneliti LIPI, pakar menulis maupun dari
bertahun tahun pengalaman beliau menjadi editor, dapat dikerucutkan standarisasinya
berdasarkan isi buku.
Jadi, karya tulis ilmiah itu yang seperti apa yang dapat
dijadikan sebuah buku?
Karya tulis ilmiah adalah tulisan perseorangan atau kelompok
dari hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran
sistematis yang yang memenuhi kaidah ilmiah (Peraturan Kepala LIPI
Nomor 2 Tahun 2014).
Sumber: Bambang Trimansyah (2019:6)
KTI terbagi menjadi 2, yaitu KTI Non Buku dan KTI Buku . Semua
jenis KTI dalam gambar diatas data di konversi menjadi sebuah buku.
Sebenarnya apa tujuan KTI di konversikan menjadi sebuah
buku? Karena sebenarnya mengkonversikan KTI menjadi buku berdampak pada KTI
aslinya, karena bisa jadi dari kegiatan konversi justru menghasilkan buku baru
yang fresh atau bisa jadi buku aslinya, namun sudah berubah menjadi buku
terbitan percetakan. Dan hal ini berkaitan dengan status buku yakni ber
ISBN atau tidak.
Jika bapak/ibu ingin buku hasil cetak mirip dengan buku
aslinya, maka sulit untuk mendapatkan ISBN mengingat ketentuan dari perpusnas
bahwa buku yang ber-ISBN lebih mengarah pada buku pengetahuan popular. Solusinya
jika menghendaki KTI asli menjadi buku maka bisa memakai QRCBN.
Ada lima formula untuk membuat buku dari karya ilmiah:
1.
Formula Judul
2.
Formula Isi
3.
Formula Struktur penulisan
4.
Formula Bahasa
5.
Formula kaidah Buku ISBN
Mari kita bahas satu per satu:
1, Formula judul.
Judul buku
hasil konversi harus dirubah jika judul KTI merujuk terminologi waktu dan
tempat.
Contoh pengubahan
judul KTI menjadi Judul Buku:
Judul asli : Model Pengembangan
Strategi Sweet Love Dalam Membangun Kompetensi Pedagogi Guru Sekolah
Dasar Di Kabupaten Y.
Menjadi:
Judul buku yang sudah keluar ISBN
: STRATEGI SWEET LOVE
MEMBANGUN KOMPETENSI GURU
Contoh lain:
Judul dari penelitian kuantitatif
: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI KOMPETENSI LITERASI DIGITAL DAN
CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD)
(Analisis Sequential Explanatory
Pada Guru Z)
Judul Buku : Guru dan Katalisator
Kualitas Pembelajaran
2. Formula Isi,
Jika judul berubah maka isi juga
berubah menjadi non penelitian, artinya tidak lagi mendeskripsikan sebuah
penelitian.
Bagian asli dari penelitian yang masih
bisa dipakai adalah bagian latar belakang di bab I dan bagian-bagian
teoritisnya.
Untuk bab 3,4,5 yang berisi metode,
hasil dan Kesimpulan sudah tidak nampak lagi mengarah pada hasil penelitian, namun
bahasanya sudah disesuaikan dengan bahasa pengetahuan umum.
3. Formula Struktur Penelitian,
Pada buku hasil konversi tidak
lagi ada bab, sub bab, list paragraph, serta struktur penelitian
tidak lagi terbingkai secara
formal dan cenderug terputus-putus, namun dibuat narasi yang mengalir.
Contohnya:
Untuk list
paragraph sebaiknya juga dibuat dalam bentuk narasi.
Contoh list
paragraph sebelum dirubah menjadi narasi.
Contoh list
paragraph seelah dirubah menjadi narasi:
4. Formula Bahasa,
Bahasa yang digunakan dalam buku
konversi tidak lagi formal seperti bahasa penelitian, misalnya seperti gaya
kutipan.
Misalkan di dalam Teks KTI
tertulis: Menurut pendapat Saihu dst, maka penulisan didalam buku menjadi:
5. Formula Kaidah Buku ISBN
Untuk pengajuan buku ber-isbn,
naskah dilengkapi dengan keaslian karya, sudah siap cetak, minimal halaman isi
50 hal, format buku bacaan umum.
Menurut pak Eko, untuk mengkonversi karya ilmiah menjadi sebuah buku memang dibutuhkan sense of writer, namun semua dapat dipelajari dan dicari ilmunya berdasarkan pengalaman sendiri maupun dari pengalaman para senior. Terutama para senior di KBMN.
Demikian resume materi KBMN malam ini, semoga membawa manfaat bagi kita semua. sekali lagi, common sense is not a common thing, but sense of writing is something could be learn.
Kerennn dan komplit ibu
BalasHapusThe best π
BalasHapusMantap Bu.lengkap sekali ππ»
BalasHapusSuper kerenππ
BalasHapusMantul bu Dina... :)
BalasHapus